sumber foto : actforfarmedanimals.org
Taiwan adalah negara pertama di dunia yang melarang kandang baterai untuk bebek petelur. Industri bebek di Taiwan tidak akan bisa lagi menggunakan kandang baterai. Dampak larangan itu akan sangat luas. Kandang baterai, atau kandang konvensional, dirancang untuk menampung hewan bertelur seperti ayam dan umumnya terbuat dari kawat di semua sisinya. (https://www.vegan-news.net/taiwans-duck-egg-industry-could-be-going-cage-free/)
Menurut organisasi perlindungan hewan Environment & Animal Society of Taiwan (EAST). Dengan lebih dari 400 peternakan bebek, negara tersebut memiliki sekitar 21,6 juta bebek petelur, data dari Dewan Pertanian Taiwan. Secara keseluruhan, lebih dari 500 juta telur bebek dihasilkan setiap tahun.
Bebek adalah unggas air dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di air, yang penting bagi mereka untuk melakukan berbagai perilaku normal seperti mengayak makanan dari air, terjun ke air, membersihkan diri, dan mencelupkan kepala mereka ke dalam air. Perilaku alami ini penting agar bebek memiliki kondisi bulu yang baik, serta menjaga kebersihan lubang hidung dan mata
Masalah kesejahteraan hewan dari kandang baterai berdampak negatif pada hewan baik secara fisik maupun psikologis. Hewan yang di kandang kecil dan sempi tersebut tidak dapat berperilaku alami, seperti menggaruk, mencari makan, dan bersarang, hal itu dapat mengakibatkan perilaku stress pada satwa.
Data dari Kementrian Pertanian pada tahun 2019 menyebutkan Indonesia menghasilkan 321.026 ton telur itik per tahun. Akan tingginya produksi telur itik di Indonesia, 21 Desember 2021, Act For Farmed Animals mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan melarang kandang baterai setelah merilis video penelusuran rahasia oleh We Animals Media dan Act For Farmed Animals (www.actforfarmedanimals.org) ke sejumlah peternakan di Indonesia dan menemukan penderitaan hewan yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar