Studi oleh Bank Dunia, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), dan Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI) memperkirakan bahwa pada tahun 2030, dua pertiga dari pasokan ikan pangan global akan berasal dari ikan yang dibudidayakan. https://sentientmedia.org/fish-farming/
Banyak orang dalam industri ikan komersial mengatakan bahwa budidaya ikan dilakukan untuk alasan keberlanjutan dan tidak terlalu merusak lautan, apakah itu benar?
Jawabannya tidak, karena diperlukan hingga lima pon ikan kecil yang liar dari laut untuk memberi makan ke ikan budidaya untuk menghasilkan hanya satu pon daging ikan salmon atau ikan tuna. Pengembangbiakan ikan sebenarnya akan mendorong lebih banyak penangkapan ikan, yang dapat merugikan populasi liar. Oleh karena budidaya ikan komersial yang rakus itu menyebabkan penurunan jumlah paus, lumba-lumba, anjing laut, singa laut, penguin, dan spesies lainnya karena mereka kehilangan sumber makanannya di laut.
Cara yang digunakan untuk menangkap ikan liar untuk dijadikan pakan ikan yang dibudidaya ini sangat mengerikan, yaitu dengan trawl atau jaring pukat. Trawl adalah jaring berbentuk kerucut yang memungkinkannya untuk ditarik di sepanjang dasar laut. Metode penangkapan ikan ini menghasilkan banyak bycatch dan akhirnya merusak dasar laut. Alat ini tidak selektif sehingga dapat merusak semua yang dilewatinya. Oleh karena itu kecenderungan alat tangkap ini dapat menjurus ke alat tangkap yang destruktif.
Pada akhirnya, perusahaan yang bertanggung jawab pada bisnis yang merusak ini hanya peduli dengan keuntungan mereka. Hal yang mereka lakukan hanya untuk membuat bisnis lebih efisien dan lebih menguntungkan.
Belum ada solusi terbaik untuk menghindari masalah ini dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengurangi masalah tersebut. Jika kamu peduli dengan lingkungan, hal paling efektif yang dapat kamu lakukan adalah beralih ke makanan yang berbasis #nabati sebagai gantinya.