Bertani adalah satu mata pencaharian pokok penduduk pulau Solor selain
menjadi nelayan, maka tak heran ada banyak ritual/acara adat yang
berhubungan dengan cocok tanam atau pertanian seperti tradisi makan jagung
muda, pesta panen atau bakar damar di kampung lama.
a. Harvest Ceremony in Karawatung
Pesta panen ini dilaksanakan pada bulan Juni dan berlangsung selama dua hari, di hari pertama semua suku datang dari desa lain
atau pulau lain ke kampung lama di Karawatung, Solor membawa hasil panen mereka. Semua
orang yang berasal dari suku itu biasanya akan tidur di rumah adat bersama 40
orang atau lebih di dalam satu rumah. Rumah-rumah di Kampung lama masih
tradisional terbuat dari bambu dan kayu tanpa menggunakan paku. Beberapa rumah
memiliki gading gajah di dalamnya untuk keperluan adat. Ada
belasan suku berasal dari Karawatung, salah satu suku yang paling besar adalah
suku Kolin.
Warga di Karawaung sedang menari tarian traditional
Pada hari kedua,
perayaan di mulai sore hari, anak laki-laki dan pria dewasa akan menari di
tempat berbeda dengan diiringi musik tradisional yang terbuat dari gong dan
gendang dari kulit kambing. Para pria dewasa menari dengan benda tajam seperti
tombak dan parang. Benda-benda tajam itu adalah adalah simbol alat berperang
yang digunakan suku pada zaman dahulu.
Selesai menari pada
malam hari semua suku akan membawa semua hasil panen ke tengah-tengah kampung
di atas daun kelapa dan di dalam keranjang besar dari anyaman daun lontar. Semua
nasi dari hasil panen di dalam keranjang adalah penentuan apakah hasil tahun
ini labih bagus atau tidak dari tahun sebelumnya. Semakin banyak nasi di dalam
keranjang maka semakin bagus pula hasil panen tahun ini.
b. Bakar damar di Kampung Lama
Acara bakar damar
diadakan pada bulan Mei, ditandai dengan bulan purnama pertama maka ketua adat
di kampung akan berembuk dan memutuskan hari H ritual. Acara adat ini diadakan
di Kampung lama, Kelike dan Karawatung pulau Solor. Di Kelike untuk menuju
Kampung Lama kita harus mendaki yang membutuhkan
waktu sekitar satu setengah jam jalan dengan berjalan kaki. Semua suku yang
berasal dari Kampung Lama datang mengikuti ritual dan sebagai cara untuk
bersilaturahmi dengan keluarga lain yang merantau ke pulau lain.
Penduduk kampung lama sedang makan bersama di Kelike pada ritual bakar damar.
Acara di awali dengan makan bersama ke sembilan suku yang ada di Kampung lama lalu minum tuak kemudian membakar getah damar. Damar yang dibakar ini bertujuan untuk memprediksi curah hujan dan hasil panen musim depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar